Viewers

Minggu, 09 November 2014

Softskill - PSIKOLOGI MANAJEMEN (Tugas 2)

Psikologi Manajemen

1.       Teori Motivasi yang dapat menggerakkan proses kerja karyawan

A.       Teori Tata Tingkat Kebutuhan

Maslow berpendapat bahwa kondisi manusia berada dalam kondisi mengejar yang bersinambung. Jika satu kebutuhan dipenuhi, langsung kebutuhan tersebut diganti oleh kebutuhan lain. Proses berkeinginan secara nonstop memotivasi kita sejak lahir sampai meninggal. Maslow selanjutnya mengajukan bahwa ada lima kelompok kebutuhan, yaitu kebutuhan faali (fisiologikal), rasa aman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri.
Menurut Maslow, individu dimotivasi oleh kebutuhan yang belum dipuaskan yang paling rendah, paling dasar dalam tata tingkat. Begitu tingkat kebutuhan ini dipuaskan, ia tidak akan lagi memotivasi perilaku. Kebutuhan pada tingkat berikutnya yang lebih tinggi menjadi dominan. Dua tingkat kebutuhan dapat beroperasi pada waktu yang sama, tetapi kebutuhan pada tingkat lebih rendah yang dianggap menjadi motivator yang lebih kuat dari perilaku.

1.       Kebutuhan fisiologikal (faali)
Kebutuhan yang timbul berdasarkan kondisi fisiologikal badan kita, seperti kebutuhan untuk makanan dan minuman dan kebutuhan akan udara segar (Oksigen).

2.       Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan ini masih sangat dekat dengan kebutuhan fisiologis. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk dilindungi dari bahaya dan ancaman fisik. Dalam pekerjaan, kita jumpai kebutuhan ini dalam bentuk ‘rasa asing’ sewaktu menjadi tenaga kerja baru, atau sewaktu pindah ke kota baru.

3.       Kebutuhan sosial
Kebutuhan ini mencakup member dan menerima persahabatan, cinta kasih, rasa memiliki. Setiap orang ingin menjadi anggota kelompok sosial, ingin mempunyai teman, kekasih. Dalam pekerjaan kita jumpai kelompok informal yang merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan sosial seorang tenaga kerja.

4.       Kebutuhan harga diri (esteem needs), meliputi dua jenis:
a.       Yang mencakup faktor-faktor internal, seperti kebutuhan harga diri, kepercayaan diri, otonomi, dan kompetensi;
b.      Yang mencakup faktor-faktor eksternal kebutuhan yang menyangkut reputasi seperti mencakup kebutuhan untuk dikenali dan diakui (recognition), dan status.

5.       Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dirasakan dimiliki. Kebutuhan ini menakup kebutuhan untuk menjadi kreatif, kebutuhan untuk dapat merealisasikan potensinya secara penuh. Kebutuhan ini menekankan pada kebebasan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.
               
B.       Teori Dua Faktor

Teori dua faktor juga dinamakan teori hygiene-motivasi dikembangkan oleh Herzberg.  Dengan menggunakan metode insiden kritikal, ia mengumpulkan data dari 203 akuntan dan sarjana teknik.
Ia temukan bahwa faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja berbeda dengan faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja. Faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja (faktor motivator), mencakup faktor-faktor yang berkaitan dengan isi dari pekerjaan, yang merupakan faktor intrinsik pekerjaan, yaitu:
1.       Tanggung jawab (responsibility), besar kecilnya tanggung jawab yang dirasakan diberikan kepada seorang tenaga kerja;
2.       Kemajuan (advancement), besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja dapat maju dalam pekerjaannya;
3.       Pekerjaan itu sendiri, besar kecilnya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari pekerjaannya;
4.       Capaian (achievement), besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja mencapai prestasi kerja yang tinggi;
5.       Pengakuan (recognition), besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas unjuk-kerjanya

Jika dibandingkan dengan teori tata tingkat kebutuhan dari Maslow, maka kita dapati bahwa kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan faktor-faktor motivasi merupakan kebutuhan-kebutuhan dari tingkat-tingkat tinggi, yaitu: kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.


C.      Teori Motivasi Berprestasi (Achievement motivation)

                Teori motivasi berprestasi dikembangkan oleh David McClelland. Diantaranya yaitu :

1.       Kebutuhan untuk Berprestasi ada sementara orang yang memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi daripada imbalan terhadap keberhasilan. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien dibandingkan hasil sebelumnya. Dorongan ini yang disebut kebutuhan untuk berprestasi (the achievement need = nAch). McClelland menemukan bahwa mereka dengan dorongan prestasi yang tinggi berbeda dari orang lain dalam keinginan kuat mereka untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik. Mereka mencari kesempatan-kesempatan dimana mereka memiliki tanggung jawab masalah. Mereka yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan dimana mereka memiliki tanggung jawab pribadi, akan memperoleh balikan dan tugas pekerjaannya memiliki risiko yang sedang (moderate)

2.       Kebutuhan untuk Berkuasa (Need for Power). Kebutuhan kedua dari McClelland ialah kebutuhan untuk berkuasa (need for power = nPow). Kebutuhan untuk berkuasa ialah adanya keinginan yang kuat untuk mengendalikan orang lain, untuk mempengaruhi orang lain, dan untuk memiliki dampak terhadap orang lain. Orang dengan kebutuhan untuk berkuasa yang besar menyukai pekerjaan-pekerjaan dimana mereka menjadi pimpinan, dan mereka berupaya mempengaruhi orang lain.

3.       Kebutuhan untuk Berafiliasi (Need for Affiliation). Kebutuhan yang ketiga ialah kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation = nAff). Kebutuhan ini yang paling sedikit mendapat perhatian dan paling sedikit diteliti. Orang-orang dengan kebutuhan untuk berafiliasi yang tinggi ialah orang-orang yang berusaha mendapatkan persahabatan. Mereka ingin disukai dan diterima oleh orang lain. Mereka lebih menyukai situasi-situasi kooperatif dari situasi kompetitif, dan sangan menginginkan hubungan-hubungan yang melibatkan saling pengertian dalam derajat yang tinggi.

D.       Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)

Locke mengusulkan model kognitif, yang dinamakan teori tujuan yang mencoba menjelaskan hubungan-hubungan antara niat/intentions (tujuan-tujuan dengan perilaku. Teori ini secara relative lempang dan sederhana. Aturan dasarnya ialah penetapan dari tujuan-tujuan secara sadar. Menurut Locke, tujuan-tujuan yang cukup sulit, khusus dan yang pernyataannya jelas dan dapat diterima oleh tenaga kerja, akan menghasilkan unjuk-kerja yang lebih tinggi daripada tujuan-tujuan yang taksa, tidak khusus, dan yang mudah dicapai.



2. Teori tentang Pola kepemimpinan

                A. Pola Kepemimpinan Otokratik

                     Seseorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki karateristik yang biasanya dipandang sebagai karateristik negatif. Seorang pemimpin otokratik rata-rata adalah seorang yang egois. Dengan egoismenya, pemimpin otokratik melihat perannya sebagai sumber segala sesuatu dalam kehidupan organisasional.
                     Kepemimpinan otokratik memiliki ciri-ciri antara lain:
-          Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi
-          Pemimpinnya selaliu berperan sebagai pemain tunggal
-          Berambisi untuk merajai situasi
-          Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, ketat dan kaku
-          Perintah dan kebijakan ditetapkan sendiri
    Kelebihan Gaya kepemimpinan otoraktik :
-          Disiplin
-          Rajin dalam bekerja
-          Bersedia bekerja keras
-          Ketepatan dan ketegasan dalam membuat keputusan
    Kekurangan Gaya kepemimpinan otokratik :
-          Suasana kaku yang mencekam dapat mengakibatkan dampak tertekan atau stress pada pegawai nya.
-          Terkadang dapat menurunkan semangat bekerja pegawai
-          Daya pikir bawahan nya sangat dibatasi, sehingga terkadang tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat.

B.  Pola Kepemimpinan Demokratik

     Kepemimpinan demokratik adalah gaya kepemimpinan yang dapat dikenal sebagai gaya partisipatif. Tipe kepemimpinan ini menempatkan bawahan sebagai faktor yang terpenting dalam kepemimpinan. Kepemimpinan demokratik berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal dan kerjasama yang baik.
   Kepemimpinan demokratik menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti dari bawahan,  serta mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

                Kelebihan Gaya Kepemimpinan Demokratik :

-   Dapat menempatkan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan diatas kepentingan pribadi.
-   Dapat memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk berperan dalam proses pengambilan keputusan
-    Terbuka terhadap ide, pandangan dan saran bawahannya.

Kekurangan Gaya kepemimpinan demokratik :
- Pengambilan keputusan dapat memakan waktu lebih lama karena terkadang bisa terjadi perdebatan panjang
-  Sulitnya mendapatkan kesepakatan bersama


C. Pola Kepemimpinan Permisif ( Laissez Faire )

Tipe kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangangan bahwa bawahan dapat mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus diri masing-masing dengan hanya sedikit pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas. Pada tipe kepemimpinan ini, pemimpin biasanya tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan. Pemimpin hanya berfungsi sebagai symbol.

Kelebihan Gaya Kepemimpinan Permisif :

-  Dapat menimbulkan perasaan tenang bagi bawahan karena tidak banyak tekanan dari atasan
-Bawahan dapat berfikir lebih inovatif dan kreatif karena atasan tidak banyak memberikan tekanan atau batasan.

    Kekurangan Gaya Kepemimpinan Permisif :

-       Apabila bawahan terlalu bebas tanpa pengawasan, dapat terjadi penyimpangan peraturan yang berlaku bagi bawahan serta dapat mengakibatkan salah tindakan yang disebabkan pemimpin yang permisif.
-    Terkadang dapat memberikan komentar yang bersifat spontan kepada bawahan dan tidak bermaksud untuk mengatur suatu kejadian yang sedang dibahas.
-          Tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif.


Daftar Pustaka :

Munandar. A.S.(2008).Psikologi industri dan organisasi: Jakarta: UI-Press

Minggu, 12 Oktober 2014

Softskill - PSIKOLOGI MANAJAMEN (Tugas 1)

PSIKOLOGI MANAJEMEN


I.  Unsur Psikologis Dalam Manajemen

a.       Planning        

Unsur yang sangat penting adalah kognitif dan afektif dikarenakan untuk membuat sebuah strategi dan mengembangkan rencana kerja yang membutuhkan daya pikir dan daya tangkap baik serta harus sensitif terhadap kebutuhan , keperluan yang terkait dengan pekerjaan.  

 b.      Organizing

Unsur yang sangat penting adalah unsur kognitif , sikap kerja dan kepribadian. Dikarenakan pada saat seorang manajer melakukan penaataan terhadap tugas yang harus di selesaikan, ia harus dapat berpikir logis, dapat menentukan siapa yang mengerjakan tugas tersebut agar cepat diselesaikan dan dapat mempunyai kemampuan untuk memimpin.

c.       Actuating      

Unsur yang sangat terpenting adalah unsur sikap kerja dan kepribadian. Dikarenakan pada saat seorang manajer memotivasi , membantu dan mengarahkan pekerjaan , ia harus mempunyai sikap tegas , teliti dan juga dapat membangun komunikasi yang baik dengan pekerja-pekerja nya.

d.      Controlling    

Unsur yang terpenting adalah unsur kognitif dan sikap kerja dalam membantu pengawasan kinerja karyawan.  Dikarenakan manajer harus dapat melakukan evaluasi secara teliti dan dapat memberikan jalan keluar apabila terjadi kesalahan dalam pengerjaan tugas.


II. Perilaku yang Muncul dalam Manajemen


a.     Planning

- Merancang penyusunan anggaran belanja
- Menetapkan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Membuat strategi pemasaran yang baik
- Mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas- tugas atau pekerjaan

2    b. Organizing

- Melakukan pengkoordinasian
- Menetapkan prosedur yang di perlukan
- Mengelompokan tugas agar cepat terselesaikan
- Menetapkan struktur organisasi

3    c.  Actuating

- Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staff
- Membantu menyelesaikan konflik di antara pekerja
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Melakukan pengarahan

d.  Controlling

- Memastikan perencanaan agar sesuai dengan rencana
- Mengawasi kinerja actual
- Menjelaskan kebijakan yang sudah ditetapkan
- Mengadakan koreksi


 III.  Sistem Manajemen

            Di bawah ini merupakan sistem manajemen yang terdapat di salah satu perusahaan yang berada di bekasi timur.

1. Logistik

Barang dikirim seminggu dua kali. Barang-barang tersebut dikirimkan ke toko-toko yang berada di jati asih dan pondok gede.

2. Display

Barang-barang diletakkan di beberapa lemari yang sudah di di siapkan. Ada sekitar 8 jenis sample barang yang berada di lemari tersebut.  Barang- barang yang diletakan adalah barang – barang yang sudah di pasarkan. Tujuan mengapa barang tersebut di letakkan agar konsumen dapat melihat apa saja produk baru sudah ada.

3. SDM ( Sumber Daya Manusia )

Seleksi karyawan dilakukan terhadap individu- individu yang sudah berpengalaman di bidang tersebut. Total dari semua jumlah karyawan ada 24 orang. Mereka bekerja dari jam 8 pagi hingga setengah 4 sore.

4. Keuangan

Omset nya seharga 25 juta kemudian dilakukan pembelanjaan bahan, setelah itu diolah menjadi barang kemudian dipasarkan. Hasil keuntungan pendapatan yang di dapat sekitar 3 juta.

5. Keamanan


Tidak ada satpam yang menjaga namun terdapat cctv yang dipasangkan di beberapa tempat. Namun karyawan tetap diminta untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap orang asing yang masuk.

Sabtu, 21 Juni 2014

My Inspiration : WALT DISNEY MOVIES

Salah satu inspirasi dalam diri saya adalah Walt Disney Movies. Sebelum saya memberitahu lebih lanjut, ada sebaiknya saya memberi informasi kepada kalian terlebih dahulu tentang apa itu The Walt Disney Company (DISNEY) .

The Walt Disney Company atau lebih dikenal dengan nama Disney adalah perusahaan konglomerat di bidang hiburan dan media terbesar di dunia. Didirikan pada 16 oktober 1923, perusahaan ini didirikan oleh Walter Elias Disney ( atau lebih dikenal sebagai Walt Disney ) dan Roy Oliver Disney. Walt Disney meninggal pada tahun 1966 dan Roy Disney meninggal pada tahun 1971. Film - film yang diterbitkan The Walt Disney Company berasal dari Walt Disney Pictures.

Walt Disney Pictures adalah studio film yang berbasis di Amerika Serikat. Studio ini adalah salah satu divisi The Walt Disney Company. Walt Disney Pictures dikenal sebagai studio film yang memproduksi film untuk keluarga. Sudah banyak film yang di produksi The Walt Disney Company, diantaranya seperti Pinnochio, Alice in wonderland, Cinderella, The Lion King, Frozen dan lain sebagainya. Film - Film Produksi Walt Disney sangat berpengaruh bagi diri saya karena banyak hal yang bisa saya pelajari dari film tersebut dan menjadi inspirasi bagi diri saya.


Seperti hal nya film Mulan, disana diceritakan seorang gadis yang pemberani dengan keberanian nya mengambil resiko untuk menolong ayah nya dalam menghadapi tuntutan kerajaan yang mengharuskan ayah nya untuk mengikuti perang yang akan dilaksanakan, padahal nyatanya Ayah mulan pincang dan menggunakan tongkat. Bagaimana ayah nya bisa mengikuti perang? Dengan keberanian, mulan mengambil resiko untuk menggantikan ayah nya mengikuti perang dan pada akhirnya mulan yang memenangkan perang tersebut. Film ini menjadi salah satu inspirasi dan pelajaran di dalam hidup saya. Dengan adanya keberanian, usaha dan pengorbanan apapun yang kita inginkan insyaAllah bisa tercapai.



Film berikutnya yang menjadi Inspirasi dan pelajaran bagi diri saya adalah Frozen. Mengapa? karena di dalam cerita tersebut banyak sekali hal yang bisa saya pelajari. Di dalam film Frozen diceritakan 2 gadis kakak beradik yang bernama elsa dan anna. Mereka sewaktu kecil sangat dekat namun dikarenakan Elsa yang ternyata mempunyai kekuatan es tidak sengaja mengenai kepala anna dengan kekuatan nya dan akhirnya anna sempat mengalami jatuh sakit. Setelah mereka dewasa, anna dan elsa sudah tidak dekat lagi dikarenakan Ayah dan ibu mereka memisahkan anna dengan elsa dengan cara mengurung elsa.

Kemudian setelah ayah dan ibu mereka meninggal, Elsa ditugaskan untuk memimpin kerajaan. Namun didalam diri elsa mengalami keraguan dan ketakutan. Elsa takut akan reaksi Penduduk kerajaan nya apabila mereka mengetahui kekuatan es yang dimiliki dirinya. Pada suatu waktu akhirnya penduduk kerajaan mengetahui hal tersebut dikarenakan elsa tidak sengaja membekukan seluruh hamparan kerjaan dengan kekuatan es nya dan elsa langsung berlari kabur dari kerajaan nya. Anna yang notabene nya adalah adik nya berusaha mencari dimana kakak nya berada. Ia tidak peduli dengan kekuatan es yang dimiliki kakaknya karena dia percaya kakak nya bukan orang jahat yang bisa mencelakai siapapun dengan tujuan tertentu.

Singkat cerita, anna akhirnya bertemu dengan elsa, awalnya elsa tidak mau bertemu dengan anna bahkan ia tidak sengaja mengenai kekuatan es nya kearah dada anna. Hingga suatu waktu kebekuan di dalam jantung anna yang diakibatkan karena ketidaksengajaan elsa mengakibatkan keseluruhan badan anna mengalami kebekuan dari kepala hingga kaki, dan disaat itu elsa merasa sangat bersalah. Dengan adanya keajaiban dan satu-satu nya yang dapat membuat anna tidak membeku lagi adalah cinta dari elsa. Cinta dan kasih sayang seorang kakak terhadap adik nya dapat melelehkan es yang membekukan anna. Akhirnya elsa mulai percaya diri dengan kekuatan es yang dimilikinya, ia melelehkan seluruh es di hamparan kerajaan nya dengan cinta nya terhadap kerajaan nya.

Cerita film frozen ini menjadi inspirasi dan pelajaran bagi diri saya bahwa tidak ada seorang pun di dunia yang dapat membuat kita benar-benar merasa terjatuh terkecuali diri kita sendiri. Dalam arti apabila kita dihadapkan suatu permasalahan dan kita selalu berfikir negative tentang diri kita sendiri bahwa kita tidak akan bisa mengatasi permasalahan itu, maka kita tidak akan bisa mengatasi nya. Di dalam hal ini Kepercayaan diri sangat lah penting dalam menyelesaikan permasalahan, walaupun tetap pemikiran yang utama. 

( Beberapa koleksi film Walt Disney Movies yang saya miliki)

Sekian yang ingin saya sampaikan mengenai inspirasi Walt Disney Movies bagi diri saya, walaupun sejujurnya masih banyak lagi film Walt Disney Movies yang menjadi inspirasi dan pelajaran bagi diri saya tetapi sepertinya saya tidak bisa memberitahukan hal itu semuanya disini karena akan menjadi curhatan yang sangat panjang. Heheee.. terimakasih ya sudah membaca tulisan saya ini J dan jangan lupa menonton film Produksi Walt Disney Movies. Banyak hal yang bisa kalian pelajari dari sana dan temukan apa yang menjadi inspirasi bagi diri kalian.



Daftar pustaka : http://id.wikipedia.org/wiki/The_Walt_Disney_Company

Jumat, 20 Juni 2014

KESEHATAN MENTAL : Tugas Pertemuan 4

TUGAS PERTEMUAN 4


MENCEGAH TERJADINYA GANGGUAN KESEHATAN MENTAL


Gangguan kesehatan mental diantaranya berupa stress. Dilihat dari ganguan kesehatan mental yang berupa stress, tentunya ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya stress. Menurut pendapat saya yang paling utama adalah bersikap tenang. Sebaliknya apabila kita tidak tenang dalam menghadapi suatu permasalahan, hal tersebut dapat membuat stabilitas emosi dan jalan fikiran kita menjadi kurang baik sehingga stress dapat terjadi.

Yang kedua adalah menerapkan pemikiran positif. Dengan adanya pemikiran positif, menurut pendapat saya hal tersebut dapat mencegah terjadi nya stress. Mengapa? Karena apabila kita selalu berpikir negative dalam menghadapi permasalahan, hal tersebut dapat menimbulkan kecemasan di dalam diri kita dan akhirnya stress dapat terjadi.

Yang ketiga adalah menerapkan pola hidup teratur. Menurut pendapat saya, Dengan adanya pola hidup teratur seperti makan seimbang dan berolahraga teratur hal tersebut dapat memberikan energi bagi diri kita. Sehingga pada saat kita dihadapkan pada suatu permasalahan, ketegangan otot yang bisa menimbulkan stress dapat berkurang dengan adanya pola hidup teratur dan akhirnya dapat membantu mencegah terjadinya stress.

Sabtu, 26 April 2014

KESEHATAN MENTAL : Tulisan Pertemuan 2

Tulisan  Pertemuan 2

PENGALAMAN STRES

Tentu saya pernah mengalami stress. Contoh Real nya Seperti pengalaman saya yang pernah dibully sewaktu SMA. Sewaktu itu saya benar-benar tertekan. Stres yang saya alami pada waktu itu berdampak pada diri saya seperti tidak adanya rasa semangat untuk ke sekolah, malas untuk belajar, takut untuk bersosialisasi, lebih sering murung, tidak nafsu makan dan lain sebagainya. Saya juga jadi lebih bersikap introvert.

Padahal nyatanya saya termaksud seseorang yang Ekstrovert.  Pada saat itu  saya merasa bahwa diri saya tidak ada guna nya berada disekolah.  Saya merasa tertekan dan tidak berkonsentrasi pada saat pelajaran. Setiap kali saya berada dikelas,  saya melihat teman-teman bercanda tawa satu sama lain  dan  jujur saya merasa sangat terpukul melihat itu. Mengapa? Karena hanya saya yang terdiam tanpa ada yang mau mengajak saya bicara. Ketika saya mengajak teman saya bicara, mereka tidak menanggapi. Saya benar-benar terpukul bahkan sangat terpukul. Saya merasa stres akan hal tesebut.

Tetapi setelah sekian lama,  saya memutuskan untuk pindah dan itu merupakan salah satu cara saya mengatasi stres yang saya alami. Memang hal tersebut terkesan menghindar, tetapi pada saat itu saya memang benar-benar tidak tahan dengan kondisi mental saya yang semakin menurun. Hari-hari awal setelah saya pindah, memori ingatan saya masih terbayang-terbayang dengan kejadian yang lalu tersebut. Sejujurnya pada saat itu stress saya masih berbekas, nafsu makan saya belum berkembang. Saya masih terus memikirkan kejadian masa lalu saya tersebut. Kenapa mereka tega melakukan hal tersebut kepada saya? Apa yang harus saya lakukan sekarang agar saya tidak mengalami kejadian itu lagi?

Pada akhirnya saya mencoba untuk tenang dan intropeksi diri. Saya mulai berfikir dan mencoba merangkai peristiwa-peristiwa yang saya alami sewaktu di bully. Dalam artian saya ingin mencoba mencari tahu penyebab nya. Setelah hampir sekitar beberapa minggu, saya mencoba untuk menghubungi teman saya yang sekolah di tempat saya di bully tersebut. Dengan basa basi terlebih dahulu dan kondisi pertemanan kita sudah membaik, Saya mencoba bertanya “ kenapa teman-teman  tidak mau berteman dengan ku waktu itu?” dan akhirnya dia menceritakan semua nya. Kemudian saya juga meminta maaf kepada dia atas perilaku saya yang sebenarnya tidak pantas untuk dilakukan.

Setelah itu saya semakin mulai mengintropeksi diri dan mencoba untuk melakukan perubahan dengan buku-buku sandaran yang saya baca yaitu buku psikologi. Banyak hal yang saya pelajari dari buku-buku tersebut. Tentang kepribadian manusia dan lain sebagainya. Pada akhirnya saya menganggap kejadian masa lalu saya sewaktu di bully adalah pelajaran terpenting untuk saya dan saya mencoba bersyukur serta menerima akan masa lalu saya yang seperti itu. Dan kini.. Alhamdulillah.. stres saya mengenai masa lalu saya berakhir, namun tetap memori itu masih ada.

CONTOH KASUS

" Stres, Napi di Rutan Rengat Gantung Diri "

Merdeka.com - Penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas II B Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau ditemukan tewas gantung diri. Korban bunuh diri diduga akibat stres.

"Korban atas nama Budiman (26) diduga gantung diri akibat tekanan pikiran yang tidak bisa dikendalikannya selama menjalani tahanan hingga stres," kata Kepala Rutan kelas II B Rengat, Gumilar Budi Rahayu di Rengat, yang dikutip dari merdeka.com, Rabu (10/4).

Dia mengatakan, narapidana terkadang sakit, stres hingga melakukan hal di luar pikirannya seperti bunuh diri.

"Kita tidak bisa pungkiri hal-hal seperti itu bisa saja terjadi, namun semuanya terpulang pada diri orang tersebut. Itu bisa saja terjadi tidak pada petugas sendiri, namun juga antar napi. Inilah yang menjadi tugas bagi saya selaku pimpinan, agar dapat menetralisir hal-hal tersebut," katanya.

Terkait dengan kata-kata kasar yang dilontarkan petugas Rutan Rengat, Taufik, kepada wartawan saat akan meliput kasus gantung diri tersebut, Gumilar mengakui hal tersebut.

Namun, pihaknya sudah memediasi kepada wartawan bersangkutan dan juga sudah ada permintaan maaf kepada Zulkifli Penjaitan, wartawan Posmetro Indragiri, dan masalah tersebut sudah selesai.

"Saya selaku pimpinan meminta maaf atas kejadian tersebut. Jika saya berada di sana saat itu, mungkin itu tidak akan terjadi. Saya juga melakukan teguran terhadap petugas tersebut, agar tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama," katanya.

Komentar Saya :

Stres tentu dapat membuat tekanan bagi fikiran maupun kesehatan mental seseorang. Namun hal itu tergantung bagaimana individu dapat menangulangi stres tersebut atau tidak. Jika dilihat dari kasus ini,  menurut pendapat saya, Stres yang dialami korban sebenarnya dapat ditanggulangi  dengan cara apabila korban merasa dia mempunyai masalah sebaiknya dia mencoba untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara menerapkan strategi penyelesaian yang positif dan tetap mengontrol emosi.

Apabila permasalahan tersebut tidak bisa juga untuk di selesaikan, korban harus tetap bisa mengontrol dirinya sendiri atau memutuskan untuk menyingkirkan fikiran tentang masalah yang sedang korban alami. Misalkan dengan cara  tidak menghiraukan permasalahan tersebut atau menyibukan diri sendiri.

DAFTAR PUSTAKA :


KESEHATAN MENTAL : Tugas Pertemuan 2


TUGAS PERTEMUAN 2

 STRES


  A.  Arti Penting Stres

J.P Chaplin dalam kamus lengkap psikologi mendefinisikan stress sebagai suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis. Sedangkan menurut Lazarus stress adalah rasa cemas atau terancam yang timbul ketika kita menginterprestasikan atau menilai situasi sebagai melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai.

Sebenarnya strss tidak selalu jelek. Stres dalam tingkat yang sedang itu perlu untuk menghasilkan kewaspadaan dan minat pada tugas yang ada dan membantu orang melakukan penyesuaian. Stres yang jelek adalah stress yang terlalu kuat dan bertahan lama. Stres ini bisa menganggu jasmani maupun rohani.

Stres yang timbul pada setiap orang bisa berbeda-beda, walaupun peristiwa yang di alami sama. Peristiwa tertentu yang membuat seseorang mengalami stres berat, bisa saja hanya menimbulkan stres ringan pada orang yang lain. Bahkan dampak rasa stres itu sendiri bisa berbeda-beda pada setiap orang. Stres yang bagi seseorang dianggap menghancurkan, bagi orang lain bisa merupakan tantangan.

B. Tipe-Tipe Stres Psikologis

Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis yaitu :

- Konflik

Konflik ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan, kebutuhan atau tujuan. Saat seseorang dihadapkan dalam situasi yang berat untuk dipilih, orang tersebut mengalami konflik  pada dirinya.

-  Tekanan

Tekanan timbul dari tuntutan hidup sehari-hari dan tekanan dapat berasal dari dalam individu maupun luar individu. Untuk tekanan yang berasal dari dalam diri individu contoh nya seperti cita-cita yang dimiliki terlalu tinggi dan hal itu dapat menyebabkan tekanan didalam diri orang tersebut. Sedangkan tekanan dari luar individu contohnya seperti orang tua yang menuntut anaknya masuk kedalam jurusan yang tidak diminati anaknya dan pada akhirnya anak merasa tertekan.

-  Frustasi

Frustasi muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu hal atau tujuan. Frustasi ada yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Frustasi yang bersifat intrinsik contoh nya seperti frustasi karena kegagalan usaha. Sedangkan frustasi yang bersifat ekstrinsik contoh nya seperti kecelakaan, kematian orang yang dicintai dan lain sebagainya.

- Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu kondisi ketika individu merasakan kekhawatiran atau kegelisahan, ketegangan dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk.

       C. Symptom – Reducing respons terhadap stres

       -  Proyeksi
      Proyeksi aadalah perilaku seseorang yang menutupi kualitas perilakunya yang tidak layak atau kurang baik, kemudian mengenakan atau memproyeksikan kualitas atau sifat yang tidak baik tersebut kepada orang lain.

  - Pengalihan
Mekanisme pertahanan yang dianggap dapat memenuhi fungsinya adalah mekanisme yang dapat menurunkan kecemasan dan memuaskan motif yang tidak dapat dibenarkan ( misal nya dorongan seksual yang tidak pada tempatnya) , dengan cara melakukan pengalihan ( displacement) ke aktivitas lain. Menurut Freud mekanisme pengalihan merupakan cara yang paling memuaskan untuk  memenuhi impuls agresif atau seksual.

-  Intelektualisasi

Intelektualisasi adalah upaya melepaskan diri dari situasi stress dan menghadapi nya dengan menggunakan istilah-istilah yang abstrak dan intelektual.

-  Penyangkalan

Penyangkalan adalah upaya untuk mengingkari atau menolak kenyataan negative yang ada pada diri anda atau keluarga anda. Bentuk penyangkalan yang kurang ekstrim dapat ditemukan pada individu yang secara terus menerus mengabaikan kritik orang lain dan tidak merasa bahwa orang lain tidak senang pada dirinya.

-  Rasionalisasi

Rasionalisasi sebagai bentuk mekanisme pertahanan tidak sama artinya dengan bertindak secara rasional. Rasionalisasi disini artinya bertindak dengan menggunakan motif  yang dapat diterima secara logis atau sosial sedemikian rupa sehingga tampaknya bertindak secara rasional.

Rasionalisasi memiliki dua fungsi yaitu :
a.       Menghilangkan kekecewaan pada saat kita gagal mencapai tujuan
b.      Merasionalisasikan apa yang telah kita lakukan untuk menempatkan perilaku kita dalam pandangan yang lebih menguntungkan.
                 
- Represi

Freud menganggap represi merupakan mekanisme pertahanan yang paling dasar dan paling penting. 
Dalam represi, impuls dan memori yang menimbulkan rasa malu, rasa bersalah atau sikap mencela diri 
sendiri, ditekan atau direpresi masuk bawah sadar.

  - Pembentukan reaksi

Pembentukan reaksi terjadi ketika orang melakukan perbuatan yang sebaliknya dari motif 
yang sesungguhnya. Contoh, seorang ibu merasa bersalah karena sebenarnya ia menolak anak, lantaran 
belum/tidak ingin punya anak.  Kemudian ibu tersebut melakukan pembentukan reaksi dengan bersikap 
yang terlalu protektif terhdap anaknya atau memperhatikan anak nya secara berlebihan untuk menutupi 
perasaan  sebenarnya. Dengan perilaku tersebut ibu itu ingin meyakinkan anak nya bahwa ia adalah ibu 
yang  baik.
      
       D.   Pendekatan Problem Solving Terhadap Stres

Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.  Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain.

Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir. Proses yang ditempuh seseorang untuk menghadapi tuntutan yang menimbulkan stress dinamakan coping. Coping memiliki dua bentuk utama, yaitu :

-  Strategi terfokus masalah  (Problem Focus Coping )

yaitu upaya seseorang untuk memfokuskan perhatian pada masalah atau situasi spesifik yang telah terjadi, sambil mencoba menemukan cara untuk mengubahnya atau menghindarinya.  Strategi yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah antara lain menentukan masalahnya, mencari pemecahan alternative, menimbang-nimbang alternative tersebut dan memilih slah satunya kemudian mengimplementasikan nya.

-  Strategi terfokus emosi ( Emotional Focus Coping)

Yaitu upaya untuk mencegah emosi negative menguasai diri seseorang atau mencegah terjadinya masalah yang tidak dapat dikendalikan.  Terdapat banyak cara untuk mengatasi emosi negative. Sebagian peneliti telah membagi cara-cara tersebut menjadi strategi perilaku dan strategi kognitif.  Strategi perilaku  contoh nya seperti latihan fisik untuk beralih dari masalah, sedangkan strategi kognitif contoh nya memutuskan untuk tidak menguatirkan masalah yang sedang dihadapi.

Terdapat juga beberapa langkah dalam melakukan problem solving  yaitu  mengindentifikasi masalah secara tepat kemudian menentukan sumber dan akar penyebab masalahnya, setelah itu mencari solusi masalah secara efektif dan efisien.

2.       HUBUNGAN INTERPERSONAL

A.      Model Hubungan Interpersonal

Ada beberapa model hubungan Interpersonal, yaitu :

- Model Pertukaran Sosial

 Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan 
orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan nya. Thibault dan Kelley 
menyimpulkan model pertukaran social  sebagai berikut : “ Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis 
kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya 
selama hubungan tersebut cukup memuaskan dari segi ganjaran dan biaya” .

 Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu
hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya
Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah akibat yang negative yang terjadi dalam suatu hubungan. 
Biaya itu dapat berupa waktu, usaha,konflik, kecemasan dan lain-lain.

  - Model Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan perananya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang biak apabila setiap individu bertindak sesuai dengan peranan nya.

  - Model Interaksional
  Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu system setiap system memiliki sifat-sifat structural, integrative dan medan. Semua system terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Apabila ekuilibrium dari sistem terganggu, segera akan ambil tindakan nya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspetasi dan pelaksanaan peranan.

B.      Pembentukkan Kesan dan Ketertarikan Interpersonal

Pembentukan kesan menurut Sears dkk. (1992) individu cenderung membentuk kesan panjang lebar atas orang lain berdasarkan informasi yang terbatas. Hanya dengan melihat dari potret atau secara langsung selama beberapa saat saja, seseorang sudah cenderung menilai sebagian besar karakter orang yang diamatinya tersebut.

Didalam pembentukan kesan terdapat :

- Kesan pertama

 Kesan yang dapat dilihat dari beberapa indikasi seperti kemungkinan kita menganggap  bahwa orang lain periang, ramah dan lain sebagainya.

- Kesan menyeluruh

 Kesan yang diterima secara keseluruhan.

-  Konsistesi

Individu cenderung membentuk karateristik yang konsisten secara evaluatif terhadap individu lain nya,meski hanya memiliki sedikit informasi. Kita cenderung memandang orang lain secara konsisten dari kedalaman nya. Karena evaluasi merupakan dimensasi paling penting didalam persepsi manusia, sehingga kita cenderung akan menilai “ baik “ atau “ buruk” dan bukan kedua nya.

-  Prasangka Positif

Kecenderungan menilai orang lain secara positif sehingga mengalahkan evaluasi negative. Misalnya pada studi dimana mahasiswa sebagian besar memberikan nilai positif terhadap profesornya dengan nilai di atas rata-rata, meski para mahasiswa tersebut telah mengalami berbagai pengalaman baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan dengan professornya tersebut selama kuliah nya.

Didalam pembentukan kesan mempengaruhi adanya ketertarikan interpersonal. Ketertarikan Interpersonal  diantaranya disebabkan karena :

1.       Efek kedekatan

Salah satu yang menentukan ketertarikan interpersonal adalah kedekatan. Orang yang mempunyai kesempatan paling sering kita lihat dan kita jumpai sangat mungkin menjadi sahabat kita atau seseorang yang kita cintai.  

2.       Kesamaan

Kesamaan dapat dibagi menjadi 3 macam dalam hubungan interpersonal, yaitu :

- kesamaan opini dan kepribadian

Berbagai penelitian menunjukan bahwa kesamaan demografis, nilai-nilai, sikap dan kepribadian merupakan hal yang menentukan ketertarikan untuk mengembangkan hubungan lebih lanjut menuju persahabatan ataupun hubungan percintaan

- kesamaan gaya interpersonal

Hasil penelitian Burleson dan Samter  (1996) menunjukkan bahwa orang-orang cenderung tertarik dengan teman sepermainan yang sama dalam berpikir mengenai orang-orang dan bagaimana mereka menyukai percakapan mengenai hubungan antara pribadi.

- kesamaan minat dan pengalaman

Berbagai riset menunjukkan bahwa kita cenderung menyukai orang yang memiliki minat dan pengalaman yang sama. Misalnya penelitian Kubitscheck dan Hallinan (1998) mengenai pola persahabatan pada mahasiswa, mereka cenderung lebih memilih teman yang memiliki pengalaman dan minat yang sama dengan nya disbanding yang berbeda.

3.       Kesukaan timbal balik

Kita semua merasa senang apabila disukai. Hal ini cukup kuat menimbulkan ketertarikan.

4.       Ketertarikan fisik dan kesukaan

Suatu penelitian klasik yang dilakukan Walstr, Arenseon, Abrahams dan Rotman (1996) menunjukkan pentingnya penampilan fisik dalam pembentukan kesan pertama. Daya tarik fisik merupakan hal yang menentukan kesan pertama baik pada laki-laki maupun perempuan dan hal tersebut dapat menimbulkan kesukaan maupun tidak. Hal tersebut tergantung individu masing-masing dalam melakukan penilaian.

C.      Intimasi dan Hubungan pribadi

Erikson mendeskripsikan intimasi sebagai kemampuan untuk dekat dengan orang lain seperti sebagai kekasih , teman atau angota masyarakat. Intimasi didalam Hubungan pribadi dapat dilihat dalam perkembangan intimasi menjalani hubungan romantic seperti adanya penerimaan diri, saling berinteraksi, memberikan tanggapan, perhatian, rasa percaya, kasih sayang dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA :

Basuki, Heru. 2008 . Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma
Riyanti, B.P.Dwi dan Hendro Prabowo. 1998 . Psikologi Umum 2. Jakarta : Universitas Gunadarma