Viewers

Sabtu, 26 April 2014

KESEHATAN MENTAL : Tugas Pertemuan 2


TUGAS PERTEMUAN 2

 STRES


  A.  Arti Penting Stres

J.P Chaplin dalam kamus lengkap psikologi mendefinisikan stress sebagai suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis. Sedangkan menurut Lazarus stress adalah rasa cemas atau terancam yang timbul ketika kita menginterprestasikan atau menilai situasi sebagai melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai.

Sebenarnya strss tidak selalu jelek. Stres dalam tingkat yang sedang itu perlu untuk menghasilkan kewaspadaan dan minat pada tugas yang ada dan membantu orang melakukan penyesuaian. Stres yang jelek adalah stress yang terlalu kuat dan bertahan lama. Stres ini bisa menganggu jasmani maupun rohani.

Stres yang timbul pada setiap orang bisa berbeda-beda, walaupun peristiwa yang di alami sama. Peristiwa tertentu yang membuat seseorang mengalami stres berat, bisa saja hanya menimbulkan stres ringan pada orang yang lain. Bahkan dampak rasa stres itu sendiri bisa berbeda-beda pada setiap orang. Stres yang bagi seseorang dianggap menghancurkan, bagi orang lain bisa merupakan tantangan.

B. Tipe-Tipe Stres Psikologis

Menurut Maramis (1990) ada empat tipe stress psikologis yaitu :

- Konflik

Konflik ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan, kebutuhan atau tujuan. Saat seseorang dihadapkan dalam situasi yang berat untuk dipilih, orang tersebut mengalami konflik  pada dirinya.

-  Tekanan

Tekanan timbul dari tuntutan hidup sehari-hari dan tekanan dapat berasal dari dalam individu maupun luar individu. Untuk tekanan yang berasal dari dalam diri individu contoh nya seperti cita-cita yang dimiliki terlalu tinggi dan hal itu dapat menyebabkan tekanan didalam diri orang tersebut. Sedangkan tekanan dari luar individu contohnya seperti orang tua yang menuntut anaknya masuk kedalam jurusan yang tidak diminati anaknya dan pada akhirnya anak merasa tertekan.

-  Frustasi

Frustasi muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu hal atau tujuan. Frustasi ada yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Frustasi yang bersifat intrinsik contoh nya seperti frustasi karena kegagalan usaha. Sedangkan frustasi yang bersifat ekstrinsik contoh nya seperti kecelakaan, kematian orang yang dicintai dan lain sebagainya.

- Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu kondisi ketika individu merasakan kekhawatiran atau kegelisahan, ketegangan dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk.

       C. Symptom – Reducing respons terhadap stres

       -  Proyeksi
      Proyeksi aadalah perilaku seseorang yang menutupi kualitas perilakunya yang tidak layak atau kurang baik, kemudian mengenakan atau memproyeksikan kualitas atau sifat yang tidak baik tersebut kepada orang lain.

  - Pengalihan
Mekanisme pertahanan yang dianggap dapat memenuhi fungsinya adalah mekanisme yang dapat menurunkan kecemasan dan memuaskan motif yang tidak dapat dibenarkan ( misal nya dorongan seksual yang tidak pada tempatnya) , dengan cara melakukan pengalihan ( displacement) ke aktivitas lain. Menurut Freud mekanisme pengalihan merupakan cara yang paling memuaskan untuk  memenuhi impuls agresif atau seksual.

-  Intelektualisasi

Intelektualisasi adalah upaya melepaskan diri dari situasi stress dan menghadapi nya dengan menggunakan istilah-istilah yang abstrak dan intelektual.

-  Penyangkalan

Penyangkalan adalah upaya untuk mengingkari atau menolak kenyataan negative yang ada pada diri anda atau keluarga anda. Bentuk penyangkalan yang kurang ekstrim dapat ditemukan pada individu yang secara terus menerus mengabaikan kritik orang lain dan tidak merasa bahwa orang lain tidak senang pada dirinya.

-  Rasionalisasi

Rasionalisasi sebagai bentuk mekanisme pertahanan tidak sama artinya dengan bertindak secara rasional. Rasionalisasi disini artinya bertindak dengan menggunakan motif  yang dapat diterima secara logis atau sosial sedemikian rupa sehingga tampaknya bertindak secara rasional.

Rasionalisasi memiliki dua fungsi yaitu :
a.       Menghilangkan kekecewaan pada saat kita gagal mencapai tujuan
b.      Merasionalisasikan apa yang telah kita lakukan untuk menempatkan perilaku kita dalam pandangan yang lebih menguntungkan.
                 
- Represi

Freud menganggap represi merupakan mekanisme pertahanan yang paling dasar dan paling penting. 
Dalam represi, impuls dan memori yang menimbulkan rasa malu, rasa bersalah atau sikap mencela diri 
sendiri, ditekan atau direpresi masuk bawah sadar.

  - Pembentukan reaksi

Pembentukan reaksi terjadi ketika orang melakukan perbuatan yang sebaliknya dari motif 
yang sesungguhnya. Contoh, seorang ibu merasa bersalah karena sebenarnya ia menolak anak, lantaran 
belum/tidak ingin punya anak.  Kemudian ibu tersebut melakukan pembentukan reaksi dengan bersikap 
yang terlalu protektif terhdap anaknya atau memperhatikan anak nya secara berlebihan untuk menutupi 
perasaan  sebenarnya. Dengan perilaku tersebut ibu itu ingin meyakinkan anak nya bahwa ia adalah ibu 
yang  baik.
      
       D.   Pendekatan Problem Solving Terhadap Stres

Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.  Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain.

Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir. Proses yang ditempuh seseorang untuk menghadapi tuntutan yang menimbulkan stress dinamakan coping. Coping memiliki dua bentuk utama, yaitu :

-  Strategi terfokus masalah  (Problem Focus Coping )

yaitu upaya seseorang untuk memfokuskan perhatian pada masalah atau situasi spesifik yang telah terjadi, sambil mencoba menemukan cara untuk mengubahnya atau menghindarinya.  Strategi yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah antara lain menentukan masalahnya, mencari pemecahan alternative, menimbang-nimbang alternative tersebut dan memilih slah satunya kemudian mengimplementasikan nya.

-  Strategi terfokus emosi ( Emotional Focus Coping)

Yaitu upaya untuk mencegah emosi negative menguasai diri seseorang atau mencegah terjadinya masalah yang tidak dapat dikendalikan.  Terdapat banyak cara untuk mengatasi emosi negative. Sebagian peneliti telah membagi cara-cara tersebut menjadi strategi perilaku dan strategi kognitif.  Strategi perilaku  contoh nya seperti latihan fisik untuk beralih dari masalah, sedangkan strategi kognitif contoh nya memutuskan untuk tidak menguatirkan masalah yang sedang dihadapi.

Terdapat juga beberapa langkah dalam melakukan problem solving  yaitu  mengindentifikasi masalah secara tepat kemudian menentukan sumber dan akar penyebab masalahnya, setelah itu mencari solusi masalah secara efektif dan efisien.

2.       HUBUNGAN INTERPERSONAL

A.      Model Hubungan Interpersonal

Ada beberapa model hubungan Interpersonal, yaitu :

- Model Pertukaran Sosial

 Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan 
orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan nya. Thibault dan Kelley 
menyimpulkan model pertukaran social  sebagai berikut : “ Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis 
kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya 
selama hubungan tersebut cukup memuaskan dari segi ganjaran dan biaya” .

 Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu
hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya
Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah akibat yang negative yang terjadi dalam suatu hubungan. 
Biaya itu dapat berupa waktu, usaha,konflik, kecemasan dan lain-lain.

  - Model Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan perananya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang biak apabila setiap individu bertindak sesuai dengan peranan nya.

  - Model Interaksional
  Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu system setiap system memiliki sifat-sifat structural, integrative dan medan. Semua system terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Apabila ekuilibrium dari sistem terganggu, segera akan ambil tindakan nya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspetasi dan pelaksanaan peranan.

B.      Pembentukkan Kesan dan Ketertarikan Interpersonal

Pembentukan kesan menurut Sears dkk. (1992) individu cenderung membentuk kesan panjang lebar atas orang lain berdasarkan informasi yang terbatas. Hanya dengan melihat dari potret atau secara langsung selama beberapa saat saja, seseorang sudah cenderung menilai sebagian besar karakter orang yang diamatinya tersebut.

Didalam pembentukan kesan terdapat :

- Kesan pertama

 Kesan yang dapat dilihat dari beberapa indikasi seperti kemungkinan kita menganggap  bahwa orang lain periang, ramah dan lain sebagainya.

- Kesan menyeluruh

 Kesan yang diterima secara keseluruhan.

-  Konsistesi

Individu cenderung membentuk karateristik yang konsisten secara evaluatif terhadap individu lain nya,meski hanya memiliki sedikit informasi. Kita cenderung memandang orang lain secara konsisten dari kedalaman nya. Karena evaluasi merupakan dimensasi paling penting didalam persepsi manusia, sehingga kita cenderung akan menilai “ baik “ atau “ buruk” dan bukan kedua nya.

-  Prasangka Positif

Kecenderungan menilai orang lain secara positif sehingga mengalahkan evaluasi negative. Misalnya pada studi dimana mahasiswa sebagian besar memberikan nilai positif terhadap profesornya dengan nilai di atas rata-rata, meski para mahasiswa tersebut telah mengalami berbagai pengalaman baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan dengan professornya tersebut selama kuliah nya.

Didalam pembentukan kesan mempengaruhi adanya ketertarikan interpersonal. Ketertarikan Interpersonal  diantaranya disebabkan karena :

1.       Efek kedekatan

Salah satu yang menentukan ketertarikan interpersonal adalah kedekatan. Orang yang mempunyai kesempatan paling sering kita lihat dan kita jumpai sangat mungkin menjadi sahabat kita atau seseorang yang kita cintai.  

2.       Kesamaan

Kesamaan dapat dibagi menjadi 3 macam dalam hubungan interpersonal, yaitu :

- kesamaan opini dan kepribadian

Berbagai penelitian menunjukan bahwa kesamaan demografis, nilai-nilai, sikap dan kepribadian merupakan hal yang menentukan ketertarikan untuk mengembangkan hubungan lebih lanjut menuju persahabatan ataupun hubungan percintaan

- kesamaan gaya interpersonal

Hasil penelitian Burleson dan Samter  (1996) menunjukkan bahwa orang-orang cenderung tertarik dengan teman sepermainan yang sama dalam berpikir mengenai orang-orang dan bagaimana mereka menyukai percakapan mengenai hubungan antara pribadi.

- kesamaan minat dan pengalaman

Berbagai riset menunjukkan bahwa kita cenderung menyukai orang yang memiliki minat dan pengalaman yang sama. Misalnya penelitian Kubitscheck dan Hallinan (1998) mengenai pola persahabatan pada mahasiswa, mereka cenderung lebih memilih teman yang memiliki pengalaman dan minat yang sama dengan nya disbanding yang berbeda.

3.       Kesukaan timbal balik

Kita semua merasa senang apabila disukai. Hal ini cukup kuat menimbulkan ketertarikan.

4.       Ketertarikan fisik dan kesukaan

Suatu penelitian klasik yang dilakukan Walstr, Arenseon, Abrahams dan Rotman (1996) menunjukkan pentingnya penampilan fisik dalam pembentukan kesan pertama. Daya tarik fisik merupakan hal yang menentukan kesan pertama baik pada laki-laki maupun perempuan dan hal tersebut dapat menimbulkan kesukaan maupun tidak. Hal tersebut tergantung individu masing-masing dalam melakukan penilaian.

C.      Intimasi dan Hubungan pribadi

Erikson mendeskripsikan intimasi sebagai kemampuan untuk dekat dengan orang lain seperti sebagai kekasih , teman atau angota masyarakat. Intimasi didalam Hubungan pribadi dapat dilihat dalam perkembangan intimasi menjalani hubungan romantic seperti adanya penerimaan diri, saling berinteraksi, memberikan tanggapan, perhatian, rasa percaya, kasih sayang dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA :

Basuki, Heru. 2008 . Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma
Riyanti, B.P.Dwi dan Hendro Prabowo. 1998 . Psikologi Umum 2. Jakarta : Universitas Gunadarma


Tidak ada komentar:

Posting Komentar